Kau kini tak tenang lagi kau meraung bagai singa yang lapar
kegaduhan mu makin terasa amarah mu makin menjalar
banyak nyawa-nyawa tumbang oleh terjangan lahar
yang mencabik bagai cakar-cakar
tak tega aku melihat kulit-kulit keriput yang terpanggang
mereka menjerit dan lari tunggang langgang
berkainkan selendang kusam kau tak mampu mnerjang
walau cakar-cakar siap menerkam dibelakang
sang juru kunci pun telah berpulang
kini semua hilang dipadang ilalang yang gersang
ini bukan bencana tapi hanya ungkapan Tuhan
Yang sedang memberi peringatan
uluran tangan beri bantuan mereka yang kehilangan

Tidak ada komentar:
Posting Komentar